KENDARI – Seorang pria yang tidak dikenal telah menuduh mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, tidak memiliki belas kasihan setelah ia mengklaim ditolak bantuan untuk membayar BPJS Kesehatan anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Diketahui, Tuduhan ini mencuat melalui sebuah video yang beredar di media sosial, di mana pria tersebut mengungkapkan kekecewaannya setelah mendatangi kediaman Nur Alam.
Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik tersebut, pria itu menceritakan bahwa ia pergi ke rumah Nur Alam untuk meminta bantuan pembayaran biaya pengobatan anaknya, namun tak di tanggapi dan diberitahu bahwa mantan gubernur itu sedang sibuk dengan urusan lain.
“Saya datang ke rumahnya Nur Alam, minta tolong untuk bayar BPJS anak saya yang sedang dirawat, tapi malah disuruh keluar. Katanya dia sibuk urus ini itu, kenapa nggak bisa dibantu?” ujarnya dalam video tersebut.
Setelah kejadian itu, pria tersebut mendatangi posko pemenangan calon gubernur Sultra, Andi Sumangeruka, untuk meminta bantuan serupa dan membuat vidio pengakuan bahwa dirinya di tolak oleh mantan gubernur Nur alam saat meminta bantuan.
Sementara itu, Nur Alam membantah segala tuduhan yang diajukan pria tersebut. Sebab dirinya mengatakan sangat menghargai tamu ketika ada yang berkunjungan di kediamannya.
“Saya tidak kenal dan saya tidak ingat sebab setiap hari banyak orang yang datang kerumah saya, saya justru sangat menghargai tamu, orang ini nyata di setting untuk kepentingan salah satu Paslon,” kata mantan Gubernur Sultra ini, Jumat (8/11/2024).
Nur Alam kemudian menegaskan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari usaha untuk mencemarkan nama baiknya dan keluarga besar.
“Video itu jelas-jelas settingan dari orang-orang yang ingin menjatuhkan saya. Kalau dia datang dan menceritakan masalahnya, tentu saya akan bantu,” tegasnya.
Mantan gubernur tersebut juga mempertanyakan alasan pria tersebut hanya mendatangi rumahnya dan langsung ke Posko Andi Sumangerukka dan tidak menghubungi calon gubernur lainnya yang juga berpotensi memberikan bantuan.
“Kenapa harus datang ke rumah Andi Sumangeruka dan menyebarkan tuduhan kalau saya tidak punya belas kasihan? Ada banyak calon gubernur lain yang bisa membantu, kenapa harus ke rumah Pak Andi Sumangeruka, dan kerumah saya,” ujar Nur Alam.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan terpengaruh oleh isu tersebut dan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menilai kejadian ini.
“Ada permainan untuk menjatuhkan nama baik saya, jadi saya mohon masyarakat sultra untuk jelih melihat aktor pemecah bela masyarakat sultra, di momen pemilihan gubernur mendatang,” pungkasnya.
Laporan: TIM