Kendari – Koordinator Pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Sulawesi Tenggara Sayangkan Sikap Calon Gubernur Sultra Andi Sumangerukka melaporkan Tokoh Masyarakat Sultra.
Laporan tersebut mengenai agenda Mantan Gubernur Sultra, Nur Alam yang sedang melakukan agenda silahturahmi dan Pamitan tertunda di Kabupaten Wakatobi.
Nur Alam di tuduh melanggar kampanye terkait dengan orasi ujaran kebencian dan SARA.
Korpus BEM Se-Sultra, Ashabul Akram, mengatakan bahwa sangat di sayangkan ASR melaporkan mantan gubernur Sulawesi tenggara yang notabenenya Tokoh masyarakat sultra.
“Sangat disayangkan ASR sebagai calon Gubernur melaporkan Tokoh masyarakat Sultra, padahal dari video orasi yang dilaporkan tidak ada satupun tindakan yang menunjukkan ujaran kebencian maupun unsur SARA, ini contoh kriminalisasi tokoh masyarakat di sultra,” katanya kepada media ini, pada Jumat (25/10/2024).
Ashabul juga menjelaskan bahwa sebagai tokoh masyarakat Sulawesi tenggara pihaknya menilai layak untuk mengkritik untuk kepemimpinan masa depan Provinsi Sulawesi tenggara.
“Kita tau nur alam mantan gubernur 2 Periode, kami rasa layak untuk mengkritik terkait kepemimpinan masa depan Sulawesi tenggara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ashabul menjelaskan bahwa kegiatan Nur Alam di Kabupaten Wakatobi adalah sebagai silaturahmi dan pamitan sebagai gubernur Sultra dua periode, bukan kampanye untuk istrinya.
“Kegiatan di Wakatobi ini bukan kampanye, melainkan silaturahmi dan pamitan yang tertunda kepada masyarakat Sultra,” ucapnya.
Ia juga mengakui bahwa sesuai zonasi kampanye KPU, seharusnya Nur Alam berada di Kabupaten Konawe Selatan, tetapi ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut adalah silaturahmi dan pamitan yang tertunda adapun nur alam bukan sebagai calon gubernur sultra.
“Walaupun kami paham zonasi KPU, Nur Alam menggelar kegiatan di Wakatobi untuk silaturahmi kepada masyarakat, bukan kampanye serta nur alam juga bukan calon gubernur sultra” tegasnya.
Sebagai penutup, Ashabul menilai bahwa tim pemenangan Andi Sumangerukka dan Hugua telah melebih-lebihkan fakta di lapangan hanya untuk mencari perhatian.
“Tim pemenangan tersebut hanya mencari panggung dan menambah nama mereka di publik,” pungkasnya.
Laporan: Tim