Konawe – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa (HIPPMA) Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, mendesak Penjabat Bupati Konawe Stanley, SE., S.Sit., M.M, dan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengevaluasi kinerja Kepala Puskesmas Puriala dan sejumlah oknum pegawai.
Diketahui, Desakan ini muncul setelah terungkapnya dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan di puskesmas tersebut.
Aldi Lamoito, Sekretaris Umum HIPPMA Puriala, menjelaskan bahwa terdapat laporan dari keluarga pasien yang mengaku diminta membayar sejumlah uang untuk biaya perawatan meskipun mereka telah memiliki kartu BPJS.
“Pasien seharusnya mendapatkan layanan sesuai prosedur, namun kenyataannya mereka justru diminta membayar dengan alasan biaya perawatan di ruangan khusus,” ujarnya pada awak media, Selasa (29/10/2024).
Menurut Aldi, praktik ini bukanlah hal baru, melainkan sudah terjadi beberapa kali sebelumnya.
“Keluarga pasien merasa kecewa karena tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan hak mereka sebagai pemegang kartu BPJS,” tegasnya.
Aldi juga menambahkan bahwa oknum pegawai puskesmas meminta keluarga pasien untuk mengumpulkan dokumen tertentu yang pada akhirnya tidak digunakan.
“Ini menunjukkan bahwa Puskesmas Puriala belum siap dalam memberikan pelayanan yang amanah,” katanya.
HIPPMA Puriala berharap puskesmas dapat berfungsi dengan baik sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dan menghubungkan pasien dengan rumah sakit tanpa adanya kesulitan.
“Kami meminta agar pihak terkait segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang,” Ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Puriala, Yobi Sanjaya, S.Km., M.Km., enggan memberikan tanggapan lebih lanjut dan hanya mengatakan bahwa akan ada kunjungan dari DPRD.
“Besok baru ada kunjungan DPRD,” Pungkasnya.
Laporan: Tim