Mengingat Sejarah, Hingga Semarak Upacara HUT Konawe Ke-64

Mimbar upacara peringatan HUT Konawe Ke-64

KONAWE – Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Konawe Ke-64, yang berlangsung di pelataran Kantor Bupati Konawe. Minggu, (03/03/2024)

Mengingat kembali sejarah terbentuknya Kabupaten Konawe.

Masih searah dengan peringatan HUT Konawe Ke-64, Kabupaten Konawe tentu tidak lahir dengan bentuk peradaban yang modern, melainkan melalui proses perjalanan panjang yang terukir menjadi sebuah sejarah perjuangan masyarakatnya kala itu.

Perjalanan panjang terbentuknya Kabupaten Konawe tidak terlepas dari peran serta masyarakat konawe dahulunya. Dalam tatanan birokrasi tradisional Kabupaten Konawe hari ini yang kita kenal, dahulunya terbentuk dari koalisi kerajaan-kerajaan yang berkuasa menduduki tanah daratan konawe yang sebelumnya dinamakan Kabupaten Kendari.

Pj Bupati Konawe (kiri) bersama Ketua DPRD Konawe (kanan), tengah menggenggam batang padi sebagai simbol dalam membangun konawe menjadi kota padi.

Berdasarkan sejarahnya, terbentuknya tatanan birokrasi pemerintahan secara tradisional diawali dari penggabungan beberapa kerajaan kecil yaitu Kerajaan Padangguni, Kerajaan Besulutu, Kerajaan Wawolesea, Kerajaan Watumendonga dan Kerajaan Tambosupa.

Kemudian, kelima kerajaan tangguh didaratan konawe pada masa itu bersatu sebagai konfederasi Kerajaan Konawe dibawah kepemimpinan “Mokole More Wekoila” di tahun 1105.

Dimasanya, Mokole More Wekoila membentuk sebuah jabatan yang bergelar “Owati” dengan struktur pemerintahan yang diberi sebutan “Tonomotuo” yang dibantu oleh dua orang bernama Pohumba dan Tamalaki, dengan peran masing-masing sebagai wakil pimpinan dan panglima perang.

Dr. H. Lukman Abunawas, SH., M.Si, Mokole Konawe XXXIV (Ke-34) bersama Ormas Tamalaki

Berjalannya sistem pemerintahan kerajaan Konawe hingga ketangan “Mokole La Rebi” dengan gelar Sangia Inato yang kala itu juga merupakan masa puncak kejayaan Kerajaan Konawe, di tahun 1602 sampai 1668.

Mokole La Rebi, dalam kepemimpinannya menerapkan sistem pemerintahan Barata atau empat sayap yakni “Siwole Mbatohuno Konawe” dan “Opitu Dula Batuno” yaitu tujuh anggota dewan kerajaan Konawe.

Sebuah sistem manajemen yang sangat epik dengan ide membangun sebuah konfederasi kerajaan hingga pelaksanaan sistem pemerintahan yang tertata mampu berjuang dalam era penjajahan sampai masa kemerdekaan.

Tari kolosal oleh siswa-siswi pelajar, pada upacara HUT Konawe Ke-64

Wujud penghormatan kepada keberagaman masyakarat Kabupaten Konawe dalam peringatan HUT Konawe Ke-64.

Pada upacara peringatan HUT Konawe Ke-64 yang berlangsung pada 3 Maret 2024, Pemerintah Kabupaten Konawe mewujudkan nilai-nilai penghormatan kepada masyarakatnya, putra-putri terbaik konawe dengan bentuk piagam penghargaan keteladanan sebagai wujud penghormatan atas dharma bakti dalam membangun konawe.

Pemerintah Kabupaten Konawe, Penjabat Bupati Konawe DR. H. Harmin Ramba, SE.,M.Si, memberikan piagam penghargaan kepada kelima ASN Kabupaten Konawe.

Sesi foto bersama, upacara HUT Konawe Ke-64

Berikut nama-nama penerimanya, Jeky Putra penghargaan PNS teladan bidang perencanaan, Susanto penghargaan PNS teladan bidang kesehatan, Dao penghargaan PNS teladan, Yerniati penghargaan PNS teladan bidang pendidikan, dan Radiansyah P. Halip penghargaan PNS teladan bidang pengawasan.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam momen peringatan HUT Konawe Ke-64, Pemerintah Kabupaten Konawe juga memberikan beberapa bantuan baik hibah maupun hadiah.

Diantarnya, yakni penyerahan bantuan dana hibah kepada rumah-rumah ibadah, bantuan dana hibah kepada organisasi-organisasi keagamaan, hingga penyerahan
hadiah lomba sekolah sehat. (Red*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *