Gerakan Muda Tani indonesia (Gempita) , merupakan program sinergi Kementrian pertanian (Kementan) Republik Indonesia, untuk menciptakan kesempatan bagi pemuda-pemudi di wilayah pedesaan untuk mengembangkan ekonomi mereka melalui kewirausahaan pengembangan usaha dan mewujudkan swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), Amran Sulaiman didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio, bersama Bupati Konawe, H. Harmin Ramba, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin, Danrem 143 HO, wakil Asisten Teritorial Manes TNI, mabes Polri, Danlanud Kendari, mewakili Kapolda Sultra dan Mewakili Kajari Konawe di Desa Waworoda Jaya, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe, Kamis (11/1/2024).
Rombongan Mentan RI ini disambut jajaran Eselon I Kementan RI, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan, Kadis Kominfo, Kadis Perkebunan dan Holtikultura, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Dukcapil, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Kehutanan, Karo Pembangunan, Kapolres Konawe, Kepala Bulog Sultra, Danramil Konawe, BPS Konawe, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), tokoh masyarakat Kabupaten Konawe. Dan Mentan RI Amran Sulaiman langsung meninjau dan melakukan penanaman Bibit Padi di lokasi kegiatan.
Dalam acara bincang-bincang dengan petani Amran Sulaiman selalu memberi wejangan kepada masyarakat Konawe dan pemuda untuk selalu memaksimalkan kinerjanya, pantang mengeluh dan keluhan adalah sebuah kegagalan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Dalam diskusi menyadari betul peran generasi milenial dalam pembangunan pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia, Oleh karena itu, Kementan terus mendorong generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian.
Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan. Sebab, sektor pertanian memiliki hubungan yang erat dengan daerah pedesaan, Banyaknya lahan yang tersedia menjadi modal utama untuk memajukan sektor pertanian, Tak hanya keberadaan lahan, sumberdaya manusia terutama pemuda-pemudi di pedesaan pun tak pelak menjadi modal utama pembangunan sektor pertanian.
“Pemuda sebagai generasi milenial harus memiliki motivasi dalam bidang pertanian untuk menggerakkan pertanian di Indonesia. Hadirnya petani serta wirausawan pertanian milenial berperan penting dalam mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya.” kata Mentan.
Mentan menambahkan, transformasi mau tidak mau akan mengubah cara kita menjalani manajemen usaha pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, terlebih lagi Mentan lagi fokus untuk mempercepat masa tanam padi di 10 privinsi yang ada di indonesia.
“Saya yakin di tangan generasi milenial pembangunan pertanian akan lebih mudah dicapai, dan saya lagi fokus untuk mempercepat masa tanam padi di 10 provinsi yang ada di indonesia.” ungkap Mentan
Dalam kunjungan kerjanya di Konawe, Mentan RI memberi sejumlah bantuan berupa bibit padi, pupuk, bantuan traktor besar 5 unit, traktor roda dua 20 unit, kombain 5 unit, KTP untuk pengganti Kartu Tani. Bantuan tersebut tidak serta merta diberikan ke Kabupaten Konawe, dan Amran Sulaiman telah melaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo memberi apresiasi atas kinerja Menteri Pertanian bersama jajarannya.
Sementara itu, Korkab Gempita Konawe, Andi Lukmanul Hakim, mengatakan kami lagi tengan berusaha mengajak kaum milenial untuk kemudian bersama-sama turun ke lahan sawah melakukan percepatan masa tanam, dalam bentuk upaya mendukung Mentan yang fokus memperkuat akselerasi produksi berbagai komoditas strategi nasional sebagai pondasi untuk mewujudkan swasemba pangan.
“saya mengajak kaum milenial untuk bersama-sama kembali mengelola lahan” yang sudah lama tertidur, dan melakukan percepatan masa tanam dalam mencapai swasembada pangan.” ungkap Andi
Gempita akan mengawal bantuan yang di disribusikan kepada petani oleh mentan, kami memastikan bantuan tersebut betul-betul terselurkan dan mengajak petani serta wirausaha pertanian milenial mampu menjadi resonansi penggerak tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.(**)